Latest News

Wednesday, 8 May 2019

Riuh pemilihan presiden republik Indonesia


Riuh pemilihan presiden republik Indonesia negara +62 di Asia tenggara belum selesai. Walaupun secara kasat mata sang pemenang jauh sudah bisa ditebak dari laga awal.

Strategi politik dua kandidat beradu dari hal receh sampe hal yang sangat fundamental.

Jokowi belajar dari kekalahan Hillary, dan kemenangan Emanuel macron. Dia pun berkaca kepada kekalahan Fernando Hadad yang dibantai bolsonaro di pemilihan presiden Brazil. Begitu juga Prabowo dia berambisi mengikuti jejak kemenangan Donald Trump, bolsonaro dan Mahatir di Malaysia. Adu taktik . Kenyataan statistik menunjukan Jokowi menang. Prabowo kembali tumbang. Gaya politik le pane , trumph, bolsonaro dikalahkan sang petahana Joko Widodo.

Seorang pemimpin bagaimana dia belajar dari kekalahan dan kemenangan para pemimpin dunia. Itu yang jelas membedakan Prabowo dan Jokowi.

Siapa yang menyangka justru kemenangan Jokowi ditentukan oleh minoritas dan silent majority. Ketika Jokowi berhasil membagi suara mayoritas yang didengungkan politik identitas Prabowo. Faktanya Jokowi dan Prabowo sama sama berhasil memikat umat Islam. Tapi Prabowo kalah satu langkah dari jokowi. Dia kalah telak di kalangan penduduk minoritas.

Padahal penduduk non muslim di Indonesia mencapai hampir 20 juta jiwa. Prabowo ditumbangkan Jokowi di segmen pemilih ini. Persis seperti Emanuel macron di Francis. yang menentukan kemenangannya adalah minoritas muslim di Francis.

Bermain ala Donald Trump tidak cukup untuk menggoyah Jokowi. Jokowi belajar dari kekalahan Hillary. TKN sangat concern terhadap isu isu fitnah yang ditujukan ke Jokowi. Mereka sanggup mengcounternya. Satu kesalahan Hillary ketika dikalahkan Donald trumph adalah Hillary tidak bisa menepis isu dan fitnah dari serangan politik trumph.

Jokowi lebih banyak belajar dari kekalahan pemimpin pemimpin dunia, Prabowo belajar dari kemenangan para pemimpin dunia. Orang yang belajar dari kegagalan akan jauh lebih matang daripada orang yang belajar dari kesuksesan. lalu terbukti Selisih diperkirakan bisa mencapai 15 juta suara. Angka yang fantastis untuk teriak dicurangi.

Jokowi belajar kepada pilkada DKI. Bagaimana Ahok - Djarot dikalahkan Anies dengan cara brutal. Manuver Jokowi membuat Prabowo dan timnya bingung. Pemilihan kyai Ma'ruf diluar ekspektasi. Jika Prabowo memang belajar dari kemenangan pemimpin. Kenapa dia harus jauh melihat ke luar negri. Di koalisinya ada mantan presiden SBY . Beliau adalah orang yang menjabat presiden 2 periode. Lawan yang SBY kalahkan adalah PDI perjuangan.

Mengapa Prabowo begitu sungkan kepada sby? Kenapa Prabowo tidak merendahkan hati untuk minta petuah dari SBY. Padahal orang yang tau cara mengalahkan PDIP adalah SBY. Beliau berhasil 2 kali mengalahkan Megawati (termasuk prabowo) Kenapa dia harus berkiblat pada trumph dan habib Rizieq.

Yang Prabowo hadapi adalah Jokowi dengan mesin politik PDIP dan koalisinya. Tapi Prabowo kenapa masih bertarung melawan ego dan jumawanya sendiri. Seandainya Prabowo mau mengikuti saran SBY , mungkin dia sekarang akan melenggang mulus menuju istana.

Salah satu faktor kekalahan Prabowo adalah kesombongannya. Yang membuat dia kalah adalah dirinya sendiri. Bukan kecurangan, bukan KPU atau bukan pihak pihak yang dia tuduh merugikan dirinya.

No comments:

Post a Comment

Tags

Recent Post