Saturday, 4 May 2019
Postingan saya ini bercerita tentang kemampuan diri untuk berterimakasih.
BATAK KERAS TAPI TAU BERTERIMAKASIH DAN TIDAK MUNAFIK-
Jauh hari sebelum pilpres diadakan, saya dan teman teman sudah saling berbagi pendapat dalam sebuah bincang bincang santai.
Banyak yang bertanya apakah Jokowi berpeluang menang ?
Dalam bincang bincang itu saya menjawab begini :
"Saya tidak yakin sepenuhnya Jokowi menang mengingat masifnya serangan hoax dan agama kepada beliau, TAPI SAYA YAKIN Jokowi akan menang telak didaerah daerah Batak"
Kenapa saya yakin Jokowi menang didaerah Batak ?
Karena saya orang Batak dan saya memahami karakter dan kepribadian Orang Batak.
Ditanah rantau sana, diluar sana, orang orang memberi cap orang Batak itu KASAR.
BODO AMAT apa kata orang.....!!!
Orang orang kan hanya melihat luarnya saja.
Orang Batak itu dialeknya saja yang kaku dan keras tapi hatinya selembut durian Sidikalang syaiii 😄
Orang Batak itu bukan penghianat,
Orang Batak itu tau berterimakasih,
Orang Batak itu tidak fanatik,
Orang Batak itu tidak munafik,
Orang Batak itu To The Poin, Ya bilang Ya, Tidak bilang Tidak.
Secara umum karakter kami orang Batak seperti itu, kalau pun ada yang melenceng alias KALAPAON itu oknumnya saja 😄
Kawasan Danau Toba dikelilingi oleh 7 kabupaten yaitu :
1.Kabupaten Tapanuli Utara.
2.Kabupaten Simalungun
3.Kabupaten Dairi
4.Kabupaten Tanah Karo
5.Kabupaten Toba Samosir (disingkat tobasa)
6.Kabupaten Humbang Hasundutan (disingkat Humbahas)
7.Kabupaten Samosir
Dan di tujuh kabupaten tersebut Jokowi menang telak, bahkan sebuah berita menyebutkan Kabupaten TOBASA menduduki peringkat tertinggi di Indonesia untuk kemenangan Jokowi yaitu 95,78%.
Entah data ini benar atau tidak, tidak masalah yang penting dikawasan Danau Toba Jokowi menang.
Batak itu tau berterimakasih, apa pun caranya.
Selama ini tidak ada perhatian untuk saudara saudara kita disana.
Selama ini presiden yang menginjakkan kakinya ke tanah Batak hanya seremoni semata.
Selama ini presiden yang datang ke tanah Batak hanya untuk menerima PENABALAN MARGA doang yang entah untuk apa artinya bagi kemajuan daerah.
Ditabalkan pun marga tertentu untuk presiden tertentu TIDAK ADA sisi positif yang diangkat sang presiden.
Kembali dia ke Jakarta ya sudah, tidak ada dampak apapun untuk daerah tersebut baik perekonomian, pariwisata, sarana dan prasarana dll.
Dulu Jakarta itu seperti istana dewa bagi setiap orang, apapun dipusatkan di Jakarta.
Misalnya perayaan Natal nasional untuk umat Kristen selalu dipusatkan di Jakarta.
Setelah Jokowi jadi presiden, dibagi secara merata tuan rumah perayaan Natal ke daerah dan salah satu yang pernah jadi tuan rumah kabupaten Humbang Hasundutan.
Akhirnya daerah daerah diluar Jakarta merasakan kebahagiaan yang sama.
Selama ini orang Sumatra hanya menelan ludah jika melihat even besar semisal JEMBER FASHION KARNAVAL yang digagas oleh Dynand Fariz (seorang seniman besar yang bukan presiden)
Ehhh... Siapa sangka tahun 2016 dilaksanakan Karnaval Kemerdekaan PESONA DANAU TOBA di kabupaten Tobasa.
Bagaimana jenis karnaval selama ini kita tidak tau dan sekarang kita jadi merasakan kemeriahan itu.
Bagaimana mungkin orang Batak bisa melupakan kebaikan itu ?
Presiden yang dulu dulu seperti jijik mengucapkan Horas.
Lalu datang lah Jokowi yang tanpa gengsi berterika HORAS bahkan sampai berbahasa Batak.
Orang Batak tersanjung,
Bagaimana mungkin orang Batak menghianati kebaikan itu ?
Jalan jalan sekarang bagus.
Orang dari Medan yang dulu malas ke Toba sekarang enak saja capcus.
Dulu orang kota mau ke Toba nunggu libur 1 minggu, sekarang libur sehari pun capcus Cucok Meong 😄
Bagaimana mungkin orang Batak mengingkari kebaikan itu ?
Selama ini orang Batak itu dianggap ada cuma lima tahun sekali, saat mau ada pesta pilpres dan pilkada saja.
Pada saat itu semua calon berteriak pencitraan "cinta Batak" seolah olah dia sangat peduli dengan BONA PASOGIT.
Tapi setelah terpilih PRETTT...
Jangankan menyentuh, melihat saja tidak.
Tapi Jokowi beda, dia selalu ada untuk orang Batak dan suku suku lainnya di Indonesia sekalipun bukan sedang pilpres.
Bagaimana mungkin orang Batak bisa menyangkal itu ?
Selama ini saudara kita di tujuh kabupaten itu hanya bisa MELELEH LIUR melihat daerah lain.
Tapi sekarang mereka sudah bisa tersenyum setidaknya mereka sudah diperhatikan.
Urusan makan, urusan perut sejengkal dan urusan dapur, ITU MENJADI TANGGUNG JAWAB PRIBADI, tidak juga Jokowi ngasi kita makan, tidak juga Jokowi yang beli pempers anakmu.
Bodoh namanya memilih presiden dengan iming iming mau makan.
Bukan itu yang ada dalam pikiran orang Batak.
Tapi setidaknya orang Batak sudah bisa tersenyum mendapat perhatian dari seorang presiden dan itu tidak akan pernah dikhianati.
Itu sebabnya banyak orang Batak memberi gelar tidak resmi kepada Jokowi "AMANG BORU" sangkin tersanjungnya mereka dengan sebuah perhatian.
Walaupun diluar sana banyak orang yang bilang orang Batak Keras, "BODO AMAT" yang pasti orang Batak itu TAU BERTERIMAKASIH.
----------
----------
Postingan saya ini bukan tentang pemilu,
Postingan saya ini bercerita tentang kemampuan diri untuk berterimakasih.
-Oppung Mittop-
Postingan saya ini bercerita tentang kemampuan diri untuk berterimakasih.
Reviewed by Mpg
on
08:40
Rating: 5
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment