Tuesday, 24 September 2019
SURAT_TERBUKA_BUAT_GUBERNUR_JAKARTA
#SURAT_TERBUKA_BUAT_GUBERNUR_JAKARTA
#DARI_KAMI_DIRIAU
Apakah Bapak pernah kenal yang namanya Syamsuar? Itu nama Gubernur kami. Dia tengah jadi korban bully dari rakyatnya sendiri, karena ulah Bapak yang katanya mau mengirimkan bantuan, dengan mengutus 65 orang relawan.
Yth Bapak Anies...
Coba jelaskan niat bapak yang baik itu bukan pencitraan di atas penderitaan.
Dengan banyaknya pilihan tekhnologi, pernahkah Bapak menghubungi Gubernur kami, menelponnya atau mengirimi dia pesan dan bertanya bantuan jenis apa yang paling dibutuhkan? atau pernahkah Bapak bertanya pada Kemendagri soal ini untuk memfasilitasi?
Sesama sejawat Gubernur, Bapak sekalipun tak pernah melakukan komunikasi apalagi koordinasi. Bapak hanya buat acara gegap gempita di jantung Ibukota. Bapak foto-foto dengan gagahnya dengan latar belakang tugu monas. Mendatangkan sebanyak-banyaknya media nasional. Dalam waktu sekejap Bapak mendadak jadi Pahlawan. Menghiasi pemberitaan-pemberitaan.
Padahal pahlawan sejati adalah mereka yang mau menolong diam-diam. Tak banyak cerita tapi jelas bekerja. Sudah ada ribuan TNI dan Polisi datang ke Riau, sudah ada puluhan tenaga kesehatan, mereka semua meninggalkan keluarga demi menolong korban asap di sini. Mereka jauh dari publikasi. Sementara Bapak mau mengirim 65 orang saja malah berisik sekali. Acara pelepasannya saja dibikin seremonial resmi.
Yth Bapak Anies...
Yang kami butuhkan di sini udara segar, adakah satu kaleng oksigen portable segar sudah Bapak kirimkan?
Yang kami butuhkan di sini masker N95, adakah satu helai masker sudah Bapak kirimkan?
Yang kami butuhkan di sini adalah mengungsi, apakah Bapak bersedia menyediakan 65 tiket evakuasi bagi korban asap di sini?
Yang kami butuhkan di sini adalah doa agar turun hujan, adakah Bapak pernah mengajak saudara kami di Jakarta, hingga ke setiap Masjid dan Musholanya, untuk sama-sama mendoakan agar di Sumatera dan Kalimantan segera turun hujan?
Bantuan itu jelas pulak manfaatnya!
Bagaimana bisa Bapak mengirimkan bantuan ke lokasi yang Bapak sama sekali tidak mengerti kondisi sebenarnya, itupun tanpa koordinasi apa-apa? Padahal Bapak dan Syamsuar itu sama-sama sebagai Gubernur.
Bapak seperti grasa grusu saja mumpung bencananya masih ada.
Yth Bapak Anies...
Sebagai korban asap kami berterimakasih atas niat baik yang ingin Bapak lakukan. Semoga niat baik Bapak dibalas pahala oleh Allah SWT. Tapi Pak kalau boleh bertanya, bukankan DKI Jakarta menempati peringkat kedua kualitas udara terburuk di dunia?
Bukankan masalah rakyat Jakarta dan rakyat Riau hampir sama? Bahkan saudara-saudara kami di Jakarta harus menghirup udara berkualitas terburuk di dunia itu hampir sepanjang tahun. Mungkin kami masih lebih sedikit beruntung, hanya menderita di musim karhutla saja.
Kami mohon maaf Pak Anies, dari Riau belum ada mengirim bantuan untuk Jakarta, karena kami yakin Bapak bisa mengatasinya sebagai pemimpin. Mungkin bila Gubernur kami memberi bantuan untuk Jakarta mengatasi polusi udaranya, saya yakin Bapak sebagai Gubernur akan melakukan hal yang sama, menolak juga.
Yth Bapak Anies...
Jika niat anda memang baik sebagai sesama saudara sebangsa senegara, sangat bermanfaat bila Bapak gedor-gedor pintu kantor Menteri Kesehatan, atau gedor-gedor pintu Istana Negara, agar lebih gesit lagi kerjanya membantu para korban bencana. Bukankah pintu-pintu itu tak jauh dari kantor Bapak? Mungkin itu akan jauh lebih bermanfaat, daripada Bapak gegap gempita mengirim bantuan yang tidak sesuai kebutuhan.
Sebagian rakyat Riau kini membully pemimpinnya sendiri karena ulah Bapak. Sebagian lainnya lagi memuja muji Bapak dengan luar biasa. Bapak berhasil mengobok-ngobok hati rakyat Riau dalam situasi bencana. Misi Bapakpun tercapai atas nilai kemanusiaan. Nilai yang paling tertinggi derajatnya dalam kehidupan bersosial manusia.
Sementara nilai kemanusiaan yang coba pemimpin Riau tunjukkan justru hanya jatuh jadi bahan bully-an. Sebagian rakyat Riau seperti kehilangan tunjuk ajar. Kepala BPBD Riau bilang ''Kami bukan menolak, tapi kalau mau membantu, bantulah pemadaman di Jambi dan Sumsel, karena di sanalah banyak titik api,''.
Kebaikan hati pemimpin di Riau yang lebih mengedepankan kemaslahatan saudaranya di Jambi dan Sumsel, agar bantuan diarahkan pada yang lebih membutuhkan, semuanya bagai tenggelam ke dasar gambut. Habis tak berbekas hanya menyisakan kabut sumpah serapah pada pemimpinnya sendiri.
Yth Bapak Anies...
Bagaimana bisa Bapak mengajarkan nilai-nilai baik kemanusiaan, dengan membunuh nilai-nilai kemanusiaan lainnya? Bagaimana bisa Bapak menjadi pahlawan dengan membunuh nilai-nilai kepahlawanan lainnya?
Yth Bapak Anies...
Sebagai Gubernur yang katanya bakal jadi Calon Presiden Indonesia di masa depan, Bapak sudah semakin membuat kami di sini semakin sesak, membuat Riau kami semakin terkotak-kotak... #copas
SURAT_TERBUKA_BUAT_GUBERNUR_JAKARTA
Reviewed by Mpg
on
00:26
Rating: 5
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment