Tuesday, 14 January 2020
JOGJA MANA ISTIMEWAMU?
Ir. KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M.Sc., Lic.Eng., Ph.D.
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Kepada Yth,
Gubernur DIY
Yogyakarta
Dengan hormat,
Sebagai pendidik, nafas saya kembali dibikin sesak dengan kejadian intoleran yang terjadi di acara kepramukaan di SD Negeri Timuran, Yogyakarta.
Berita sudah viral di Detik: https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4857145/geger-pembina-ajarkan-tepuk-pramuka-no-kafir-di-yogya
Tepuk Pramuka Islam Yes Kafir No! Ucapan tidak pantas seperti ini diucapkan di Sekolah Negeri? Ini meracuni fikiran generasi muda Indonesia. Sekolah adalah tempat terhormat, dimana anak didik diajarkan berfikir terbuka dan rasional dengan penuh toleransi. Bukan didogma bejat seperti ini.
Ini bukan kejadian yang pertama kali terjadi di Jogja. sejak pelarangan kegiatan sosial di Gereja Katholik, pemukulan terhadap Romo Karl Edmund Prier saat memberi missa pagi di Gereja Katholik, salib dipotong di Makam Purbayan, mas Slamet yang terusir dari desanya, Kepala Sekolah SD Negeri di Gunung Kidul yang mewajibkan muridnya memakai seragam keagamaan, pelarangan perayaan ibadah keagamaan di Desa Mangiran, Srandakan, Bantul, dll.
JOGJA MANA ISTIMEWAMU?
Jogja konon katanya kota kebudayaan, kota pendidikan, kota pelajar, kota perjuangan, kota pariwisata. Masihkah Jogja layak dengan segudang predikatnya?
JOGJA MANA ISTIMEWAMU?
Saya tidak tahu lagi, harus bagaimana, saya hanya bisa memohon kepada Gubernur DIY yang sekaligus Sri Sultan Hamengku Buwono X Senopati ing Ngalaga Ngabdurahman Sayiddin Panatagama untuk arief bijaksana dan adil memperlakukan dan melindungi warganya. Mohon kejadian seperti ini ditindak tegas. Tidak boleh ada deskriminasi dan tindakan intoleran di Jogja dengan dalih apapun. Jogja adalah bagian dari NKRI yang berideologikan Pancasila yang menjunjung tinggi Kebhinnekaan Indonesia.
Pak Sultan, ini awal bobroknya sistem pendidikan kita.
Terimakasih. Viralkan!
Yogyakarta, 2020-01-13
Hormat saya,
(KPH. BP. Widyakanigara)
============
Ket pak Kasinu kadis Disdukcapil beliau baru saja selesai rapat dg bupati Purworejo, kapolres, dan pejabat2 disana membahas isu yg lagi viral yaitu adanya kerajaan di desa Pogung, persis dugaanku bahwa mereka hanyalah orang2 yg berhalusinasi tinggi masyarakat yg dicuci otaknya untuk pingin punya jabatan dg gaji tinggi, yang menarik adl. bahwa berita yg viral itu otaknya bukan orang Purworejo melainkan Totok Susanto orang Sleman Jogja yg sebelumnya pernah membuat kegiatan serupa di Jogja tapi tidak laku maka dia ingin membawa pengikutnya pindah markas ke desa Pogung, untuk diketahui disitu justru penduduk desa Pogung sendiri sebenarnya tidak tau karena hanya empat orang warga Pogung yg jadi anggota. Dalam kasus ini yg dominan adl. unsur penipuan karena untuk menjadi anggota kerajaan itu mereka semua harus bayar sesuai jabatan yg diinginkan paling sedikit mereka bayar 2,5 jt per orang ada yg lebih yaitu untuk beli seragam dan segala macam atribut itu, dan yg penting juga untuk kita ketahui bahwa anggota kerajaan Pogung itu ternyata orang2 dari seluruh Indonesia termasuk ada yg dari Pekan Baru juga lampung, masyarakat Purworejo sendiri hanya sekitar 30 orang atau tidak sampai 10%
Dan sudah dipastikan bahwa mulai sore ini tkp di desa Pogung Juru Tengah itu sdh dipasang police line tidak ada warga yg boleh masuk lokasi tersebut. dan ternyata hari ini si raja Totok Susanto melarikan diri entah kemana..
Kasus ini tidak bedanya dg kasus lain yg intinya penipuan dan korbanya orang2 kurang beriman yg mudah dibodohi atau halusinasi akut dan masal..
Demikian teman2 kalo ada yg menertawakan masalah ini dan membawa - bawa nama kota kita Purworejo setidaknya kita ada bahan untuk jawaban..
Tks, Salam 😊
Sharean teman di wag MG93
===============
🙏🏻Berita terakhir yg sy peroleh :
Klarifikasi sahabat purworejo.
Teman2 Pandu saya barusan ditelpon oleh mas Kasinu kadis Disdukcapil, beliau baru saja selesai rapat dengan Bupati Purworejo, Kapolres, dan pejabat2 di sana membahas isu yang lagi viral yaitu adanya kerajaan di desa Pogung, persis dugaanku bahwa mereka hanyalah orang2 yang berhalusinasi tinggi, masyarakat yang dicuci otaknya untuk pingin punya jabatan dengan gaji tinggi, yang menarik adalah bahwa berita yang viral itu otaknya bukan orang Purworejo melainkan Totok Susanto orang Sleman Jogja yang sebelumnya pernah membuat kegiatan serupa di Jogja tapi tidak laku, maka dia ingin membawa pengikutnya pindah markas ke desa Pogung, untuk diketahui di situ justru penduduk desa Pogung sendiri sebenarnya tidak tau karena hanya empat orang warga Pogung yang jadi anggota.
Dalam kasus ini yang dominan adalah unsur penipuan karena untuk menjadi anggota kerajaan itu mereka semua harus bayar sesuai jabatan yang diinginkan, paling sedikit mereka bayar 2,5 juta per orang, ada yang lebih yaitu untuk beli seragam dan segala macam atribut itu, dan yang penting juga untuk kita ketahui bahwa anggota kerajaan Pogung itu ternyata orang2 dari seluruh Indonesia termasuk ada yang dari Pekan Baru juga Lampung, masyarakat Purworejo sendiri hanya sekitar 30 orang atau tidak sampai 10%.
Dan sudah dipastikan bahwa mulai sore ini TKP di desa Pogung Juru Tengah itu sudah dipasang police line tidak ada warga yang boleh masuk lokasi tersebut dan ternyata hari ini si raja Totok Susanto melarikan diri entah kemana....
Kasus ini tidak bedanya dengan kasus lain yang intinya penipuan dan korbannya orang2 kurang beriman yang mudah dibodohi atau halusinasi akut dan massal....
Demikian rekan2... kalo ada yang mentertawakan masalah ini dan membawa - bawa nama kota kita Purworejo setidaknya kita ada bahan untuk jawaban....
Terima kasih...
JOGJA MANA ISTIMEWAMU?
Reviewed by Mpg
on
17:56
Rating: 5
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment