Latest News

Tuesday, 30 April 2019

HTI dkk nya, adalah organisasi pendukung gagasan khilafah yg memang tidak percaya demokrasi


Hanya ada satu tekad, NKRI
Menolak proposal adalah hal biasa dalam kehidupan bisnis.
Bisa karena tidak punya dana, bisa karena tidak yakin kemampuan nya.
Tidak ada sesuatu yg istimewa, tidak menunjukkan keakuratan apapun tentang berlangsung nya suatu proses demokrasi.
Yg memilukan dan menyedihkan adalah bahwa setiap hasil kerja apapun dan hasil perhitungan siapapun yg tidak memenangkan dirinya sendiri, ditolak dan dianggap sebagai kecurangan.
Sedèrètan hasil perhitungan Lembaga Survey yg kredibel, baik yg dipimpin Denny, Yunarto, Muhtadi dan siapapun, ditolak hasilnya dan dianggap curang, karena apa? Karena tidak memenangkan dirinya.
Bahkan hasil perhitungan Real Count oleh KPU, Lembaga yg secara sah ditunjuk oleh Negara sebagai penyelenggara Pemilu, ditolak dan tidak mau diakui hasilnya, dengan alasan curang.
Yg dikatakan dan dituduhkan selalu sama, curang, dan curang lagi.
Tapi adakah bukti kecurangan seperti yg dituduhkannya?
Tidak pernah ada.
Dari sejak awal tuduhan sampai detik ini, tidak pernah ada dan tidak pernah dibuktikan.
Jadi hanya asal ngomong, asal bunyi.
Waton suloyo.

Bagaimana dengan puluhan Perwakilan2 Negara Asing dan puluhan Lembaga2 NGO independen yg ikut menyaksikan dan mengamati proses Pemilu sejak awal hingga pengumuman hasil real count?
Mungkinkah mereka semua juga curang dan dibayari oleh TPN?

HTI dkk nya, adalah organisasi pendukung gagasan khilafah yg memang tidak percaya demokrasi dan selalu berkukuh, hanya sistim khilafah merekalah yg paling benar.
Dimanapun diseluruh dunia, mereka menentang Pemerintah yg sah, yg dipilih rakyat secara demokrasi, sehingga hampir disemua negara diseluruh penjuru dunia, paham dan organisasi sejenis HTI khilafah dilarang.
Kaum khilafah juga tidak segan2 untuk melakukan gerakan bersenjata untuk memaksakan kehendaknya mengatur semua negara menjadi bagian dari ideologi khilafah, contoh konkritnya adalah ISIS yg telah memporak perandakan negara2 di Irak, Syria, Lybia dll.
Karena sudah telanjur hadir dan menjadi kuat, gerakan pendukung khilafah di Indonesia yaitu HTI, yg bekerja sama dengan politikus2 yg berambisi duduk di kekuasaan negara, mulai beraksi dan mencoba dengan cara beragitasi untuk menggoyahkan eksistensi NKRI.
Segala cara dipakai, mulai dari mendeklarasikan kemenangan calon 02 secara sepihak, sebelum pengumuman resmi KPU, menuduh lembaga2 survey curang, mencoba mengadakan ijtima ulama III, memasang spanduk ucapan selamat pada capres yg didukungnya, mengancam meenghimpun people power dst.
Pokoknya membuat kondisi keamanan dan politik negara RI tidak tertib sehingga kepercayaan rakyat pada pemerintah menurun, dan legitimasi pemerintah hancur.
Sungguh sayang bahwa ada politisi2 Indonesia yg sesungguhnya berjiwa nasionalis, yg semula setia pada NKRI turut larut dalam gerakan khilafah, karena dirinya diuntungkan oleh keberhasilan tuntutan kaum khilafah.
Padahal politisi2 ini mestinya paham bahwa mereka hanya diperalat sementara saja, didukung sesaat saja, sampai kaum khilafah jadi kuat dan mampu menyingkirkan konco2 yg semula diorbitkan jadi pemimpin RI.
Tidak percaya?
Lihat dan saksikan sendiri vidèo2 pemimpin khilafah yg berpidato internal di Arab, dinegara yg dijadikan tempat pelarian nya.

Apakah kemudian kita semua, mendiamkan semua gerakan2 yg ingin memporak perandakan NKRI ?
Tidak akan.
Bersama TNI Polri benteng NKRI, NU, Muhamaddiyah, kaum Nasionalis, bersatu, seluruh rakyat Indonesia tidak akan pernah membiarkan kaum khilafah berbuat semaunya, meng injak2 hukum dan tatanan negara.
Kita akan lawan mereka, tegas, lawan.

Tapi biarkan aparat2 penegak hukum yg menyelesaikan dan menuntaskan perusuh2 yg akan mengacaukan NKRI ini.
Sudah saatnya politisi2 Katolik ato non Katolik atopun orang2 yg selama ini diajak, dibujuk, dan diperalat kaum khilafah, kembali pada cita2 leluhur kita, saat mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasar Panca Sila,
dan bukan berdasar ideologi asing apapun namanya.

Mudah2an tulisan ini bermanfaat untuk memahami situasi gejolak politik di negara kita belakangan ini.
Kita rapatkan barisan membela NKRI, waspada terhadap agitasi kaum khilafah, tetap percaya pada Pemerintah RI yg sah, tetap setia dan teguh mempertahankan NKRI dari segala rongrongan dari dalam maupun luar negeri.

Tuhan memberkati Indonesia dan segenap warga bangsa yg berkehendak baik.
Sekali merdèka ,tetap merdèka.
Sekali NKRI, selamanya NKRI.
🇮🇩🇮🇩🇮🇩

No comments:

Post a Comment

Tags

Recent Post