Latest News

Tuesday, 2 April 2019

JOKOWI LINDUNGI PRABOWO

Gambar Ilustrasi

JOKOWI LINDUNGI PRABOWO

Sangat bisa jadi institusi TNI dan keluarga besar TNI  marah karena dilecehkan berkali-kali oleh Prabowo dalam debat ke empat. Capres 02 bahkan mengatakan dia lebih TNI dari TNI. Untuk menegaskan bahwa Indonesia adalah negara lemah dan TNI tidak bisa apa-apa dalam bidang pertahanan.  Bisanya cuma bikin laporan palsu ke panglima tertingginya.  Ini tuduhan yang menyakitkan.

DIPLOMAT

Para diplomat yang berjuang di lini depan pertarungan diplomasi internasional mungkin juga marah. Perjuangan menegakkan kepentingan Indonesia dikecilkan oleh Prabowo dengan julukan "being nice guy". Yang kerjanya cuma  senyam senyum. Karena tidak berdaya negaranya lemah dan  harus tunduk pada kekuatan negara-negara besar.

ASEAN

ASEAN mungkin terkejut dengan pernyataan Prabowo bahwa Indonesia tidak dianggap oleh sesama negara anggota. Bahkan secara tidak langsung,  Prabowo menuding ASEAN sebagai organisasi regional yang impoten karena terbelenggu oleh prinsip dasar perhimpunan ini untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri anggotanya.

Padahal dalam banyak kasus,  ASEAN WAY telah berjasa menyelesaikan konflik di Kamboja,  Indochina dan kini sedang diselesaikan ASEAN yakni soal Rohingya di Myanmar serta code of conduct terkait sengketa Kepulauan Spartley.

Dan terang-terangan,  dalam banyak kesempatan,  ASEAN minta Indonesia tampil di depan to lead the ASEAN way.

Karenanya, sama sekali tidak betul jika Prabowo mengatakan Indonesia tidak diremehkan atau tidak dihormati ASEAN.

Terlalu banyak bolong-bolong Prabowo dalam debat yang membuat marah banyak orang..

NEGARAWAN

Namun seperti debat terdahulu, Jokowi memberikan kejutan. Yakni dia merangkul Prabowo agar terlindungi dari kemarahan banyak orang,  termasuk dari TNI.

Jokowi membilas semua kemarahan itu dengan menampilkan sosok politisi ber- ke-negara- wa-nan.  Yang tidak ambil peluang untuk menjatuhkan lawan meskipun dia berkali-kali diserang.

Jokowi merangkul Prabowo dan tegas mengatakan, "Pak Prabowo teman saya.. "

Jokowi melindungi Prabowo dari kekalahan yang memalukan dengan berujar  Prabowo sama seperti dirinya. Sama-sama berjuang untuk kepentingan bangsa.

PRABOWO YANG BAPER

Akibatnya,  Prabowo membuang semua rancangan pernyataan ofensif yang sudah dipersiapkan.  Dia langsung luluh dan ikut gendang sentimentil yang ditabuh Jokowi.  Dia juga mengatakan dia dan Jokowi adalah kawan, termasuk Megawati dan Yeni Wahid.

Terlihat Prabowo adalah sosok baperan di balik penampilannya yang sangar.

Rangkulan Jokowi membuat Prabowo tiba-tiba berhati Rinto. Yang melankolis.

Publik Indonesia juga tepuk tangan bahkan mungkin terharu  disuguhkan pertunjukan sportivitas yang mengundang decak kagum dan pujian bahwa,  " Seharusnya lah debat Presiden seperti itu "

MENANG BANYAK

Dan dibalik pernyataan  yang memadamkan semangat Prabowo yang akan menyerang itu,  Jokowi sadar bahwa jika TNI marah dengan pernyataan Prabowo,  maka keluarga besar TNi yang tadinya memilih Prabowo akan mengalihkan dukungannya.

Dalam kondisi peta preferensi pemilih sudah statis, Jokowi kemungkinan besar akan mendapat tambahan suara yang signifikan.

Kemenangan makin nyata.

Prabowo akan segera menyadari itu. Tapi  dia akan menerima kekalahan dengan senyuman bukan cemberutan apalagi kemarahan..

Ini semua karena  prinsip Jawa Jokowi dalam menghadapi lawan:

Menang Tanpo Ngasorake..

Menang tanpa mempermalukan.

Menjadikan Jokowi leading to number ONE..

Ini sungguh strategi tim Jokowi yang brilian..

[Budi Setiawan]

SAYA PUSING DENGAR JAWABAN PRABOWO

Hari ini saya lebih menikmati pertunjukan Prabowo daripada materi debat..

Dari sisi materi, apa yang disampaikan kedua Capres terasa datar-datar saja. Tidak ada serangan-serangan tajam seperti debat sebelumnya. Tidak ada masalah lahan, tidak ada masalah onlen onlen. Saya kira juga materi HTI dan ormas radikal masuk dalam sesi "ideologi" tapi tidak ada.

Debat malam ini saya lebih meniknati pertunjukan letupan emosi Prabowo..

Prabowo Subianto terlihat ingin menguasai panggung dengan memberikan banyak orasi dan penekanan kata-katanya. Tapi khas Prabowo, dari sana malah kelihatan temperamennya. Dan semakin naik temperamen Prabowo, semakin ngawur jawaban Prabowo.

Jujur saya pusing dengar jawaban Prabowo yang muter dari Boyolali sampai Siborong borong. Tidak ada jawaban dalam bentuk "apa" yang dia lakukan dalam setiap masalah yang disampaikan. Yang ada malah curhat, trus emosi-emosi sendiri malah sampai membentak penonton "jangan ketawa kalian !"

Jokowi sendiri tampak tidak melayani emosi Prabowo dan seperti memberi kesempatan Prabowo meluapkan semuanya supaya penonton bisa menilai sendiri. Dan Prabowo semakin mutar, curhat, ngomel, tapi tidak menyentuh akar masalah yang ada.

Saya kebayang kalau Prabowo menjadi Presiden ketika ditanya Menterinya, "Pak, bagaimana cara kita menyelesaikan masalah kemiskinan ?" Prabowo bukannya menjawab dengan solusi, tapi malah membanggakan dirinya, "Saya ini lebih TNI dari TNI, ahlinya ahli, core of the core. Jadi masalah kemiskinan sudah menjadi makanan saya.." Terus aja begitu, tapi tidak ada jawaban yang pasti.

Yah mungkin kita juga sudah bosan menonton debat, dan tidak ada perubahan dari hardcore pemilih Jokowi maupun Prabowo sesudah melihat debat. Tetap saja Jokowi 53 persen dan Prabowo hanya 33 persen.

Cuma satu catatan saya sesudah melihat debat malam ini.

Saya jelas tidak ingin punya Presiden pemarah. Jangan-jangan nanti saya ketawa pun dilarang.

Jadi ingat kata Warkop Prambors, "Ketawalah sebelum tertawa itu dilarang Prabowo.."

Sudah. Seruput kopi jangan sambil ketawa. Keselek cangkirnya nanti..

Denny Siregar



No comments:

Post a Comment

Tags

Recent Post