Latest News

Monday, 10 June 2019

ANIES BASWEDAN, JUJURLAH..KAU

ANIES BASWEDAN, JUJURLAH..KAU!!!
7 fakta rahasia Anies Baswedan.

Sjk 2 hari lalu beredar broadcast dan twitter yg isinya: Jagat sosmed Malaysia heboh viral video dukungan Ummat Syiah dari Iran utk Anies Baswedan !!!

http://delikindonesia.com/2017/04/08/twitter-dari-malaysia-pilkada-dki-jakarta-syiah-dukung-anis-sandi/

Ini link youtube nya :
https://youtu.be/3r1XDK-RkMs

Sy salah seorg dari ribuan pendukung Anies dan Sandi. Sy jg sering wara wiri ke Roemah Juang ambil bermacam atribut kampanye.
Sy sebenarnya tdklah terlalu pusing pd keyakinan seseorang apakah dia Islam, Kristen, Buddha, Sinto, Hindu, Syiah, Ahmaddiyah atau apa saja tidak saya risaukan, karena itu urusan si pemeluk keyakinan dg Tuhannya.

Tapi broadcast dan link video itu menggelitik saya untuk mencari tahu kebenarannya.
Bila Anies benar adalah Syiah dan menyangkal keimanannya ut mendapat kursi Gubernur maka bagi saya itu adlh masalah besar !!!

Sy cari tahu dari Google, memeriksa satu persatu arsip arsip lama bbrp thn lalu. Dari hasil investigasi via google, maka kesimpulan saya Anies memang pengikut Syiah yg sdg membawa misi keagamaannya. Link Video Youtube itu menguatkan kesimpulan sy bahwa misi keagamaan Anies Baswedan didukung oleh gerakan Syiah Internasional.
Knp sy bs sampai pd kesimpulan itu ?
Ini fakta-faktanya:

FAKTA 1.
Anies Baswedan lahir tgl 7 Mei 1969.
Tahun ini Anies sdh berusia 48 tahun.
Harta Anies Baswedan total senilai Rp 7.307.042.605,-
Sbg Muslim yg berusia 48 thn dg harta Rp 7 M, aneh jk Anies tdk menunaikan rukun Islam ke 5 yi menunaikan ibadah Haji.
Hgg hari ini Anies hny beretorika tapi tidak pernah mampu menjelaskan knp ia tdk menunaikan rukun Islam ke 5..!?
Umumnya org yg mengaku Islam dan pny uang tp tdk menunaikan Ibadah Rukun Islam hnylah kaum Syiah.

Dalam sejarah, kaum Syiah itu dikenal sbg kaum yg sangat pandai bersiasat dan ber-pura2 termasuk mengingkari keyakinannya ut tercapainy tujuannya.

FAKTA  2.
Anies Baswedan ke Iran pd bl April th 2006 dlm perjlnan itu ia menyeberang ke Irak dan berada di Karbala slm 6 hr.
Bulan Desember 2014 Anies bertemu 4 mata dan tertutup dg Duta Besar Iran Mahmoud Farazandeh.

FAKTA 3 :
Bukti lain Anies adlh pengikut Syiah bs dilihat dr pilihan Anies menyekolahkan anaknya.
Anak Anies Baswedan bersekolah di SD Lazuardi di daerah Cinere. Sekolah Lazuardi adlh sklh dari yayasan Syiah.
Sekolah Lazuardi di bawah naungan Yayasan Lazuardi Hayati. Yayasan ini didirikan oleh wanita bernama Lubna Assagaf. Lubna Assagaf adlh isteri dari tokoh Syiah di Indonesia yi DR Haidar Bagir. DR Haidar Bagir adlh alumni ITB tahun 1982. Haidar Bagir jg mendirikan lembaga pendidikan Muthahhari.
Pd tahun 2003 Haidar Bagir mjd Ketua Yayasan Madina Ilmu yang mengelola Sekolah Tinggi Madina Ilmu.

Syiah sangat pandai menyusup dan mnggunakan lembaga pendidikan sbg sarana merubah ke imanan seseorang.

FAKTA 4 :
Bukti lain yg menguatkan bahwa Anies adalah pengikut Syiah bisa dilihat dari simbol kampanye Anies.
Nomor urut Anies dlm pilkada adalah no urut 3. Anehnya simbol kampanye Anies bukanlah 3 jari melainkan 5 jari.
Apa makna simbol 5 jari atau telapak tangan dan hubungannya dg Syiah?
Simbol 5 jari atau telapak tangan dlm Syiah disebut sbg Tangan Fatimah. Tangan Fatimah ini dalam bahasa Arab disebut Khamsa yg berarti lima.
Selain simbol Tangan Fatimah, simbol 5 jari bagi pengikut Syiah merupakan simbol lima orang suci atau Ahlulbait.
Krn itu pengikut Syiah sering disebut sbg mazhab Alhulbait.

FAKTA 5.
Pada bln Sept 2016 Anies sbg Menteri Pendidikan bertemu dg konselor kebudayaan Iran dan menandatangani bbrp kesepakatan yaitu Membangun Masjid Besar di makam Wali Songo, krjsm dlm pendidikan dan kebudayaan Nusantara dan Syiah dan kerjasama pengembangan tanah Wakaf.

Kita semua tahu bhw Iran adlh negara tempat berpusatnya kaum Syiah serta ajaran Syiah. Di Irak tetangga Iran juga ada tempat bersejarah kaum Syiah yi. Karbala.
Sbg pusat Syiah dan budaya Syiah, mk semua krjsm keagamaan, pendidikan dan kebudayaan adalah kerjasama utk menyebarkan Agama Syiah, Budaya Syiah dan Masjid Masjid Syiah di slrh Indonesia.

FAKTA 6.
Dukungan kaum Syiah dari Iran thdp Anies bs dilihat dr maraknya spanduk dan poster di berbagai kota di Iran.
Poster dan spanduk tsb menjadi bukti pengakuan  Ummat Syiah Iran bahwa Anies adlh Syiah. Sbg sesama Syiah maka menjadikan Anies Gubernur hrs diperjuangkan oleh gerakan Syiah Internasional dan oleh semua negara penganut Syiah.

FAKTA 7 :
Di akun aktivis anti Syiah Malaysia @rafidah32856658 dan akun anti Syiah Arab Saudi  @Q8RULQ8 disebutkan bahwa pecalonan Anies Baswedan sbg Calon Gubernur Jakarta adlh upaya Syiah utk merebut Pimpinan Ibu Kota Negara dgn ummat Islam terbesar di dunia.

Dari slrh uraian bukti di atas maka tdk diragukan bhw Anies sesungguhnya adlh pengikut Syiah.

Apa missi perjuangan Syiah yang diperjuangkan Anies?

Anies adlh pejuang Syiah di jalur politik bkn di jalur dakwah. Anies mggunakan jalur politik utk memperjuangkan aliran Syiah agar semakin kuat.
Untuk mencapai rencana itu Anies tdk segan2 mengadu domba sesama ummat Islam bahkan sesama ummat Islam alhussunah wal jamaah.
Anies merekayasa agar citra Ummat Islam Alhussunnah Wal Jammah mnjd rusak citranya dimata masyarakat dg memamerkan intimidasi & kekerasan.
Rekayasa itu dengan mengadu domba ummat Islam melalui spanduk2 SARA yg isinya mengancam sesama ummat Islam seperti menolak mensholatkan jenazah pendukung Ahok juga bagian dari rekayasa adu domba ummat yang dibuat oleh tim Anies.

Saat konvensi Demokrat SBY tertipu mulut manis Anies. Jokowi juga sudah tertipu dg tutur manis Anies. Hari ini ummat Islam banyak yg tertipu Anies juga.

Memilih Anies adlh mensukseskan rcn jahat Syiah yang ingin menghancurkan Islam Alhussunah Wal Jammaah.

Catatan Tambahan:
Link media, Youtube dan akun twitter bisa dicek. Informasi dan data tersebut diatas mudah dilacak di Google.

Lagi-Lagi,, Anies Gaungkan Keadilan

Tony Rosyid
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Pak Jokowi orang Solo. Mengadu nasib di Pilgub DKI. Sukses! Pak Jokowi jadi gubernur 2012-2017. Belum tuntas, adu nasib di pilpres 2014. Sukses lagi. Pak Jokowi jadi presiden 2014-2019.

Kalau ada orang lain meniru Jokowi, adu nasib di Jakarta, ya sah-sah saja. Tidak harus sebagai gubernur atau presiden, tapi bisa jadi kuli bangunan, pedagang keliling atau pembantu rumah tangga. Kalau jadi gubernur saja boleh, mosok sekedar nyari uang ratusan ribu perbulan di Jakarta dilarang?

Apapun profesi dan pekerjaan yang akan digeluti di Jakarta, tak masalah. Yang penting gak nyolong. Politisi yang ngerampok uang negara di Jakarta saja tetap boleh tinggal di Jakarta. Punya rumah di Jakarta dan gak diusir. Nyaleg lagi. Bagaimana mungkin ada orang yang mau jadi tukang cendol atau penjual sayur di Jakarta ditolak? Mikir...

Kalau reklamasi, wajib ditolak. Kenapa? Karena langgar aturan. Banyak warga asing lagi yang rencana mau nempati. Begitu juga Alexis yang sediakan wanita impor. Karena mereka tak taat aturan. Calon tukang cendol dan pedagang sayur yang tak langgar aturan, gak nyolong uang rakyat, gak merusak moral bangsa, dan mereka warga negara asli alias pribumi, mosok mau ditolak ke Jakarta? Emang Jakarta itu ibu kota Indonesia atau China sih?

Anies tegas. Sebagai orang nomor satu di DKI, Anies tak akan melakukan operasi yustisi. Stop! Yang sudah, ya sudahlah... Bagi Anies, setiap warga negara berhak bekerja dan mendapatkan akses pekerjaan dimana saja, termasuk di DKI. Inilah keadilan. Keadilan untuk semua. Termasuk keadilan untuk rakyat kecil dan para pengangguran. Sesuatu yang seringkali terlupakan oleh para pengambil kebijakan.

Gak perlu memberi gaji para pengangguran. Itu merendahkan mereka. Lagi pula uang negara juga lagi kempas-kempis. Cenderung mengandalkan hutang dan jual aset. Jual kedaulatan? Entahlah...

Jakarta kota besar. Sekitar 60 persen ekonomi berputar di kota metropolitan ini. Otomatis, peluang kerja dan usaha sangat besar. Setidaknya, lebih besar dari kota-kota yang lain. Jauh lebih besar dari kampung si Paijo, tukang ojek yang sekarang beralih ke ojol. Orang-orang seperti Paijo ini banyak. Anies memilih memberikan kesempatan orang-orang seperti Paijo ini untuk mencari nafkah di Jakarta.

Tidak saja peluang cari makan yang diberikan Anies. Gubernur yang sukses membawa Jakarta dua kali berturut-turut dapat opini WTP dari BPK ini juga menyiapkan 300 bus jika 17 ribu orang-orang seperti Paijo ini mudik lebaran. Gratis! Gak peduli mereka para pendukung Anies atau bukan. Yang penting, mereka warga Jakarta. Anies fasilitasi mereka yang mau silaturahmi lebaran ke orang tua atau saudara di kampung. Anies gubernur untuk semua warga Jakarta. Tak membeda-bedakan mana pendukung, mana yang bukan. Itulah keadilan!

Yang perlu diyustisi itu pekerja asing ilegal. Usir, karena mereka tak punya ijin kerja. Jakarta sudah pernah mengusir mereka. Ini baru bener.

Kebijakan Anies untuk menolak operasi yustisi ini dibully oleh segelintir orang. Tak jelas apa alasannya. Kesan yang ada hanya cari-cari kesalahan. Ah, itu biasa. Wajar. Di setiap ladang selalu tumbuh rumput liar.

Setidaknya ada dua kemungkinan mengapa orang-orang itu menolak kebijakan Anies. Pertama, mungkin karena mereka belum move on. Korban kekalahan dalam kontestasi Pilgub 2017. Masih ada? Masih. Meski jumlahnya makin sedikit. Anies sudah berupaya merangkul mereka. Semoga segera sadar dan bersedia bergabung untuk sama-sama membangun Jakarta. Ini lebih positif dan produktif. Karena Jakarta milik semua.

Kedua, mungkin ada yang tak siap dengan hadirnya para pesaing (pendatang) baru dari daerah. Rizki mah gak ketuker, kata Pak Ustaz. Jangan takut! Makin banyak pesaing, makin membuat seseorang itu jadi tangguh. Begitu cara berpikir metropolis. Petarung sejati. Petarung sejati itu butuh sparing partner dan ruang kompetisi yang sportif. Jangan setiap pesaing ditutup aksesnya. Dicurangi dan diintimidasi. Itu pecundang namanya. Paham?

Pro-kontra itu biasa. Apalagi terkait dengan sebuah kebijakan. Ini dinamika dalam bernegara. Tak perlu respon baper.

Selama kebijakan itu benar, tak langgar aturan, dan terutama berorientasi untuk menggaungkan keadilan, secara sosial akan mendapatkan banyak dukungan. Ini hukum alam. Jika selama ini Anies selalu mendapatkan dukungan luas dari rakyat, tak hanya warga Jakarta, tapi juga rakyat di banyak wilayah di Indonesia, karena Anies bekerja semata-mata untuk rakyat. Rakyat dalam pengertian orang-orang kecil sebagai prioritas. Merekalah yang sering tertindas secara struktural oleh kebijakan elit. Disinilah keadilan itu oleh Anies dugaungkan. Tidak saja digaungkan, tapi terus berupaya direalisasikan. Tidak dengan kata-kata, dan tak perlu juga dengan marah-marah, tapi cukup dibuktikan. Nyata dan dapat dirasakan oleh rakyat.

Banjarnegara, 8/6/2019

No comments:

Post a Comment

Tags

Recent Post