CERITA TENTANG SIMPANG LINGKAR SEMANGGI DAN INSTALASI GETAH-GETIH
Oleh :
Rudi S Kamri
Pernahkah Anda melewati jalan simpang lingkar Semanggi Jakarta ? Jalan itu dibangun oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dengan melingkari jembatan Semanggi untuk mengurai kemacetan lalulintas di seputar jalan Gatot Subroto dan Jalan Sudirman-Thamrin yang telah terjadi puluhan tahun tanpa solusi. Dan dengan cerdik BTP membuat terobosan untuk memberikan solusi dengan membangun jalan yang melingkari jembatan Semanggi tanpa mengurangi keindahan jembatan Semanggi sebagai landmark atau ikon kota Jakarta. Bahkan kehadiran Simpang Lingkar Semanggi terlihat semakin menambah keindahan ikonik penampilan jembatan Semanggi.
Dan lebih keren lagi biaya pembangunan Simpang Lingkar Semanggi tanpa sepeserpun menggunakan dana APBD atau BUMD DKI Jakarta. Dana pembangunan proyek tersebut didapat dari CSR sebuah perusahaan swasta yang mempunyai kaitan kegiatan usaha di Jakarta. Proyek ikonik tersebut akhirnya diresmikan dengan bangga oleh Presiden Jokowi yang didampingi oleh Gubernur Djarot pengganti BTP. Sejarah telah mencatat BTP telah meninggalkan warisan ikonik di Jakarta yang akan bertahan dan dinikmati masyarakat Jakarta pada kurun puluhan tahun ke depan.
Bagaimana dengan seni instalasi bambu karya seniman Jogja Joko Avianto yang diberi nama "Getah-Getih" ? Seni instalasi bambu ini pernah dibanggakan oleh Gubernur Anies Baswedan sebagai karya monumental anak bangsa. Makanya dengan bangga dan penuh aroma kebodohan dia memasang seni instalasi itu di bundaran Hotel Indonesia Jakarta. Pada waktu itu Anies membanggakan bahwa seni instalasi tersebut sebagai karya anak bangsa yang akan menjadi ikon kota Jakarta. Hasilnya ?
Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada seniman pembuatnya, menurut saya seniman kelahiran Jogja tahun 1976 itu telah gagal total menyampaikan pesan kepada publik melalui karyanya. Makna getah-getih yang berarti merah putih terlalu absurd untuk ditampilkan dari bentuk seni instalasi tersebut. Akhirnya publik mempunyai kesan beragam tentang karya seni itu. Ada yang bilang bentuknya seperti orang senggama dalam posisi miring dan banyak yang bilang bilang bentuknya seperti lengkuas raksasa. Dlsb
.
Disamping itu penempatan seni instalasi tersebut menurut saya sangat tidak tepat. Pada saat ditempatkan di bundaran Hotel Indonesia yang merupakan ikon kota megapolitan dan apalagi di bawahnya terdapat stasiun sentral MRT, seni instalasi getah-getih tersebut nampak udik, kumuh dan terasing dari lingkungan sekitarnya. Sehingga penempatan seni instalasi bambu tersebut gagal total menambah keindahan ibukota negara. Mungkin kalau seni instalasi tersebut dipasang di Kebon Binatang Ragunan atau di halaman belakang rumah Anies mungkin lain hal.
Belum lagi anggaran Rp 550 juta yang didapat dari saweran BUMD DKI Jakarta terasa sangat mubazir untuk membuat sebuah karya yang ternyata hanya bertahan 11 bulan. Melalui "getah-getih" Anies telah menunjukkan dengan jelas ketidakmampuan dalam memberikan keindahan ikonik kota Jakarta. Disamping itu dia juga dengan sangat gamblang melakukan pemborosan anggaran yang sangat parah.
Pada saat tadi malam saya melihat pegawai sub dinas kebersihan DKI Jakarta melakukan pembongkaran seni instalasi tersebut kemudian membuang tumpukan bambu yang sudah rusak dan berjamur ke Srengseng, saya melihat seharusnya yang perlu dibongkar dan dibersihkan adalah nalar dan cara berpikir Anies Baswedan. Dia terlalu lama menjadi manusia pongah yang bekerja dan berbuat seenaknya.
Akhirnya membandingkan Simpang Lingkar Semanggi dan seni instalasi "getah-getih" seakan kita dengan jelas bisa membandingkan kualitas nalar dan kapabilitas antara BTP dan Anies. Sesuatu yang pada dasarnya memang tidak sebanding. Jauh..seperti bumi dan langit.
Selamat tinggal "getah-getih",
Terimakasih, karena engkau telah membantu kami menunjukkan dengan jelas betapa salahnya 58% rakyat DKI Jakarta dalam melakukan sebuah pilihan.
Salam SATU Indonesia
18072019
ANIES HARUS DIKIKIS.
Menyimak pidato Jokowi tentang keefisienan pengelolaan negara harusnya sebuah hal biasa, hal itu menjadi luar biasa karena saat ini menemukan yg bisa melakukannya sebuah hal yg langka.
Tahun ini kita melihat masih banyaknya OTT yg dilakukan KPK, anggota DPRD Malang, Medan, yg nyaris tak tersisa digiring ke penjara, Ketua DPRD Riau yg nyerocos enteng saat budget keluyurannya 43 m sampai menguras kas daerah dan depisit. Serta yg fenomenal adalah Gubernur yg mewakili kaum sorban DKI berprilaku seperti gali. Dia telah menjadikan Ibu Kota bak neraka.
Anies bukan saja tak layak dan jauh dari kata bijak, Gubernur hasil dari hasutan agama dan menyingkirkan manusia emas Ahok ini, skrg Jakarta bak dapat tikus curut yg membuat carut cemarut, didepan mata, dia membuat onggokan bambu dibentuk orang sengggama dgn biaya 550 jt, dia merekrut tim 73 org utk membantunya tanpa hasil kerja, menghilangkan potensi pendapatan APBD dari reklamsi 150-170 triliun yg dirancang Ahok, ini bukan saja tidak effisien, tapi sudah melakukan perampokan dgn kedahsyatan yg keterlaluan. Bacot DPRD nya cuma kiasan, basa basi busuk, karena sudah disumpal budget ngelencer 108m, yg pd zaman Ahok hanya diberi 8m.
Dari inti pidato Pak Jokowi semalam, makin tegas kita harus menumpas musuh-musuh perusak bangsa yg berkeliaran di depan mata, sebuah kewajiban kita memberantasnya karena kalau kita diamkan dan manakala Tuhan menurunkan azabNya, kita juga akan terkena imbasnya, contoh kecil, ketidak becusan mengelola banjir saja, begitu air bah datang, air tidak mendatangi rumah gubernur yg zolim duluan, tapi air akan menggerus rumah warga yg dilewatinya. Ini akibat kita membiarkan manusia berhati binatang petentengan, jalan-jalan ngukur jalan tanpa menghasilkan kerjaan yg bisa dirasakan.
Kita, dan warga Jakarta khususnya, harus segera tanpa membuang waktu menyikat Anies utk tidak terus pringas pringis menghancurkan Jakarta sbg ikon Indonesia. Jangan lagi kita diperdaya dgn bahasa yg membawa-bawa agama seolah mewakili sebuah agama, padahal isinya semua buaya. INGAT JAKARTA TELAH DIHANCURKAN DGN JUALAN AGAMA YG SALAH JALAN.
JAKARTA HARUS DIKEMBALIKAN KEARAH YG BENAR DGN CARA MENGENYAHKAN MANUSIA SILUMAN YG CENGENGESAN.
#INDONESIAHARUSBERKEADABANUNTUKMASADEPAN
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2585488548141863&id=100000422280327
No comments:
Post a Comment